Minta UU Migas Direvisi, Politikus PAN Bela Ucapan Amien Soal Indonesia Bangsa ‘Pekok’

0
1705
Amien Rais Sebut Indonesia Bangsa 'Pekok'
Anggota Komisi III DPR dari FPAN Daeng Muhammad
Bagikan Berita Ini

Jakarta (teropongmetro.com) – Anggota Komisi III DPR dari FPAN Daeng Muhammad kembali pasang badan menangkis gencarnya serangan terhadap Amien Rais yang dilancarkan partai-partai politik pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Terakhir, serangan terhadap Amien Rais disampaikan Wasekjen PPP Achmad Baidowi (Awiek) dan Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah.

Daeng mengatakan, pernyataan Amien Rais yang menyebut Indonesia sebagai  bangsa ‘pekok’ (bodoh) tidak bermaksud untuk menghina bangsa sendiri, tapi semacam “wake up call” buat bangsa Indonesia supaya bangkit dari keterpurukan.

“Karena faktanya sebagai sebuah bangsa, kita memang belum berdaulat. Banyak aturan dan kebijakan saat ini yang dianggap pro asing dan merugikan rakyat,” kata Daeng Muhammad, Jumat (11/5/2018).

Pernyataan Amien Rais, menurut Daeng, seharusnya direspon dengan melakukan perbaikan terhadap regulasi yang dinilai kurang tepat  seperti UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Migas dan pengelolaan PT Freeport Indonesia.

“UU itu kan bukan kitab suci, kalau dianggap sudah tidak sesuai dengan rasa keadilan rakyat apa salahnya kita ubah atau revisi, dan tidak perlu dipersoalkan itu UU dibuat pada jaman siapa,” tandas Daeng.

Daeng juga menyebut tidak ada kaitan pembuatan UU dengan posisi Amien Rais sebagai ketua MPR. “UU itu dibahas antara eksekutif dan legislatif, kalau UU dikaitkan langsung  sama Pak Amien itu orang yang (bicara) tidak faham Hukum Tatanegara,” sindirnya.

“Jangan-jangan mereka yang tidak suka dengan statement Pak Amien menikmati dari hegemoni penguasaan asing di negeri ini,” sindirnya.

Daeng juga meyakini, apa yang disampaikan Amien Rais tidak asal bunyi dan tanpa data. Dirinya hanya ingin bangsa Indonesia lebih berkarakter dan berdaulat dalam mengelola kekayaan alam untuk kemakmuran rakyatnya secara utuh.

“Dan harusnya bangsa ini bersyukur masih ada Amien Rais yang  terus memupuk nasionalisme sebagai bangsa yang berdaulat di negeri sendiri,” pungkas Daeng.

Sebelumnya, Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais kembali menyoroti masalah undang-undang di Indonesia yang dianggap pro asing itu merugikan rakyat. Salah satunya adalah UU migas. Oleh karena itu, ia menyebutkan bangsa Indonesia adalah bangsa pekok (bodoh). Apa alasannya?

“Ini ada UU yang aneh dan ajaib. Bahwa gas alam di perut bumi Indonesia, itu boleh digunakan oleh bangsa sendiri setelah bangsa lain dicukupi kebutuhannya,” kata Amien saat mengisi ceramah di Masjid Muthohirin Yogyakarta, Kamis (10/5/2018) malam.

Menurutnya, kebijakan tersebut aneh. Sebab, kebutuhan dalam negeri dikorbankan hanya demi memenuhi kebutuhan negara lain, seperti Tiongkok, Taiwan, dan Singapura.

“Ini mesti bangsa pekok (bodoh),” sindirnya.

Akibat kebijakan tersebut, lanjut Amien, Pabrik Pupuk Iskandar Muda di Aceh berhenti beroperasi karena tidak mendapatkan suplai bahan bakar penggerak mesin. Padahal di dekatnya terdapat tambang gas alam.

“Ini sebuah keanehan yang tidak masuk akal. Itu (gas alam) berkontainer-berkontainer dibawa oleh truk dari koorporasi gas, sebelum dibawa ke China itu melewati (Pabrik) Pupuk Iskandar Muda,” ungkapnya.

“Jadi pabrik pupuk di Aceh itu kelenger, tidak bisa berfungsi karena gasnya yang hanya beberapa puluh kilometer dari (pabrik pupuk) itu dijual dulu ke China,” lanjutnya.

Selain UU migas, kata Amien, kasus Freeport menjadi contoh lainnya dari kebodohan bangsa Indonesia. Sebab, hasil tambang emas terbesar di dunia tersebut hanya sebagian kecil yang bisa dinikmati bangsa ini.

“Kita ini, karena bangsa jongos membuat sebuah kesepakatan kontrak karya itu, tidak ada bangsa yang lebih pekok dari pada bangsa kita,” tandasnya.(Ra/TS)


Bagikan Berita Ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini