TEROPONGMETRO – Sejumlah perempuan Tunisia dikabarkan melakukan demonstrasi menuntut agar poligami bisa dilakukan di negara yang terletak di Afrika Utara tersebut.
Alasan sekelompok perempuan itu lantaran tingginya jumlah perempuan jomblo di Tunisia. Jomblo di negara itu merujuk pada perempuan yang tidak atau belum menikah.
BACA JUGA: Menteri Kominfo Sindir Pegawainya, Rudiantara: Yang Gaji Kamu Siapa?
Middle East Monitor dalam laporannya menyatakan suara-suara perempuan tersebut tak terbendung dan makin membesar di sejumlah media sosial Tunisia.
Lewat media sosial lah perempuan itu mengajak massa lain untuk turun ke jalan menyerukan aksi menuntut agar poligami bisa dilakukan pria di Tunisia.

BACA JUGA: PAN dan PKS Merasa Untung Usung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019
Poligami diketahui hal yang tabu di negara berbatasan dengan Aljazair tersebut. Undang-undang di negara itu tak segan-segan mengganjar pelaku poligami melalui Pasal 18 Personal Status Code.
Presiden Forum Kebebasan dan Kewarganegaraan, Fathi Al-Zghal, menerangkan jika demonstrasi perempuan di Tunisia itu spontan dilakukan mengingat banyaknya problem perempuan tua tak menikah belum teratasi sampai saat ini.
BACA JUGA: Kunker ke Badung, DPRD Bali Samakan Persepsi Terkait Perubahan Perda RTRW
Fathi Al-Zghal mengumumkan kepada media dalam waktu dekat unjuk rasa turun ke jalan perempuan Tunisia akan dilakukan.
Tunisia menempati urutan ke empat dari daftar negara Arab yang memiliki jomblo perempuan paling banyak. Atas seruan perempuan Tunisia, Fathi Al-Zghal mendorong pemerintah negara itu mengkaji ulang larangan poligami sebagai bentuk hak perempuan Tunisia. (up)