JAKARTA (TEROPONGMETRO) – Bisa dipastikan Capres petahana Jokowi akan pamer keberhasilan pembangunan infrastruktur yang masif sebagai bukti sukses pemerintahannya pada debat Pilpres ke-II, Minggu (17/2/2019) besok.
Tetapi, menurut Dosen Pascasarjana Pakuan, Dr. Andi Asrun, hal itu justru akan jadi makanan empuk bagi sang rival Capres nomor 02, Prabowo Subianto untuk melumat Capres nomor 01 tersebut.
BACA JUGA: KPU Denpasar Jemput Bola untuk Menjaring Pemilih A5 di Kampus Udayana
“Banyak kritik untuk proyek infrastruktur,” ujar Andi, Jumat (15/2/2019).
Apalagi, Andi memaparkan, sebelumnya Wapres Jusuf Kalla (JK) pun mengkritik proyek LRT Jabodetabek. Karena, bagi JK, akan lebih murah bila dibangun di tanah bukan diatas tanah (elevated).
Andi melanjutkan, contoh lain salah strategi pembangunan infrastruktur adalah Jalan Tol Bertingkat Jakarta-Cikampek yang dikerjakan bersamaan dengan proyek LRT dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, yang bukan kebutuhan mendesak.
BACA JUGA: Impor Pangan, Oesman Sapta: Nasdem Jangan Lempar Tanggung Jawab Ke Presiden
Diperkirakan, proyek tersebut tidak akan rampung sampai hari pencoblosan 17 April.
“Publik juga bertanya-tanya berapa banyak kendaraan yang akan melintasi jalan trans Papua,” bebernya.
Contoh kesalahan infrastruktur paling telak, lanjut Andi, adalah pembangunan LRT Palembang yang sangat merugikan Negara, akibat biaya operasional sekitar Rp10 miliar per bulan dibandingkan pemasukan per bulan yang hanya Rp2 miliar.
BACA JUGA: Heboh Pose ‘Dua Jari’ Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Lebih jauh, Andi menjelaskan, diluar kelemahan pembangunan proyek infrastruktur, Prabowo juga akan secara mudah mengoreksi kebijakan ekonomi Jokowi yang sering “buat sejam dan batalkan sejam kemudian” seperti Keputusan Pemerintah menaikkan harga BBM oleh Menteri Jonan dan dibatalkan Jokowi tidak lama kemudian.
“Paling anyar adalah pembatalan bebasnya Abu Bakar Baasyir oleh Menkopolhukam Wiranto atas Keputusan Jokowi di hari sebelumnya,” katanya.
BACA JUGA: Debat Putaran Kedua, Prabowo Tak Bawa Contekan
Menurut dia, pembatalan kebijakan pemerintah yang hanya dalam waktu sekejap tersebut memperlihatkan kelemahan kualitas manajemen Pemerintahan Jokowi.
“Jadi, segenap kelemahan itu akan jadi makanan empuk bagi Prabowo untuk melumat Jokowi di Debat Pilpres kedua,” pungkas Andi. (ra)