Bank Indonesia Bali Sebut 80.000 “merchant” Sudah Gunakan QRIS

0
3169
Bank Indonesia Bali Sebut 80.000
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho.
Bagikan Berita Ini

DENPASAR (TEROPONGMETRO) – Bank Indonesia (BI) kini telah memberlakukan standar pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Hingga kini, Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali mencatat sebanyak 80.717 “merchant” di Bali telah menggunakan QRIS.

Trisno Nugroho Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menjelaskan, dengan adanya QRIS proses transaksi akan lebih mudah serta terdapat efisiensinya, dan mayoritas QRIS berada di Kota Denpasar.

“Dengan jumlah ‘merchant’ yang mencapai 80.717 itu, mayoritas berada di Kota Denpasar,” kata Trisno Nugroho.

BACA JUGA: Tekan Penyebaran Covid-19, Ikatan Istri karyawan BPJAMSOSTEK Kanwil Banuspa Berbagi APD

Di tengah kondisi pandemi COVID-19 ini, pihaknya menginginkan agar penggunaan QRIS sebagai salah satu bentuk transaksi pembayaran non-tunai yang bisa lebih masif.

Disamping itu, dengan diterapkannya QRIS tersebut, Trisno menjelaskan pihaknya punya target khusus dalam penerapan QRIS kepada para merchant. Kalau sebelumnya QRIS lebih banyak dimanfaatkan oleh pelaku UMKM di Kota Denpasar, Trisno menginginkan hal yang sama juga terjadi kabupaten lainnya di luar Denpasar.

“Kalau melihat data merchant yang lebih dari 80 ribu itu sejatinya sudah meningkat sekitar 200 persen dibandingkan dengan data Januari. Tidak hanya di Denpasar, kami ingin hal yang sama juga bisa berkembang di Kabupaten Bangli, Buleleng dan sebagainya,” ucapnya.

BACA JUGA: Waspada! Dokter AS Ungkap Pasien Covid-19 Usia 30-40 Tahun Bisa Picu Stroke Secara Tiba-tiba

Bali, menurut Trisno, sangat mungkin untuk mengembangkan elektronifikasinya karena hampir tidak ada daerah yang masuk kategori “blank spot”.

“Oleh karena itu, kami ingin meng-QRIS-kan Bali karena sesungguhnya penggunaan QRIS mudah sekali. Ke depan sosialisasi juga akan kami terus dorong menyasar kalangan mahasiswa, para pedagang di pasar-pasar tradisional, pengusaha muda, bahkan untuk parkir pun juga kami dorong dapat menggunakan ini,” ujarnya.

Di sisi lain, di tengah pandemi COVID-19, pihaknya juga mendorong pemerintah agar dalam menyalurkan sejumlah bantuan menggunakan non-tunai. Dan fokus terhadap sosialisasi penggunaan sistem pembayaran QRIS demi mendongkrak peningkatan inklusi dan kompetensi ekonomi digital Indonesia.

BACA JUGA: Aydin Masuk Islam, Ayana Moon Girang Akhirnya Punya Teman Puasa

“Kita terus melakukan pendekatan kepada merchant dan menyosialisasikan bahwa menggunakan QRIS lebih banyak untungnya. Ini bisa mengurangi transaksi tunai, mengurangi pengembalian uang pecahan kecil, dan bisa mengurangi transaksi uang palsu,” ujar Trisno Nugroho saat menjadi pembicara utama dalam Web Seminar bertajuk Cegah COVID-19 dengan Transaksi Non-Tunai, di Denpasar, Jumat (24/4/20).

Turut pula sebagai pembicara dalam web seminar tersebut yakni I Gusti Agung Rai Wirajaya (Anggota Komisi XI DPR RI) dan Sayu Ketut Sutrisna Dewi (dosen Universitas Udayana, pembina wirausaha), serta acara dibuka oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Agoes Ganesha Rahyuda.(ardi/tm)


Bagikan Berita Ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini