TEROPONGMETRO – Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dikabarkan sudah memberikan lampu hijau untuk melakukan perlawanan terkait upaya kudeta kepemimpinan putranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Upaya kudeta tersebut diduga dilakukan oleh kader, mantan kader, dan oknum di lingkaran Istana.
BACA JUGA: Dewan Pers Sebut Pandemi Paksa Semua Pihak Lakukan Kontemplasi
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat Herman Khaeron. Herman Khaeron blak-blakan menyatakan, apapun yang dilakukan oleh Demokrat secara kelembagaan, termasuk melawan pihak-pihak yang diduga ingin mengudeta kepemimpinan di Partai Demokrat telah dilaporkan dan mendapatkan persetujuan dari Majelis Tinggi Partai.
“Jadi, apa pun yang kami lakukan, kami laporkan kepada beliau (SBY),” jelas Herman Khaeron, Kamis (4/2). Dia juga menegaskan pihaknya masih menunggu klarifikasi dari pihak terkait di lingkaran Istana.
“Kami sebetulnya itu saja, bagaimana menunggu proses klarifikasi dan konfirmasi terhadap keterlibatan lingkaran utamanya Presiden. Kemudian, tetap bahwa secara konstitusi partai memproses terhadap kader-kader internal,” bebernya.
BACA JUGA: PSI Disebut ‘Partai Bocah-bocah’, Christ Wamea: Banjir Kalsel dan Semarang Bungkam
Namun, pihaknya mengaku tidak bisa memproses kader yang tidak aktif. “Misalnya pak darmizal sudah keluar dari partai, Max sudah keluar juga”, jelasnya
Kecuali, bagi mereka yang masih terikat dengan konstitusi partai dan kepengurusan partai. Sebagaimana diketahui, sebelum muncul isu kudeta, SBY sempat berkomentar melalui twitter soal cara berpolitik lebih bermoral dan beradab. SBY menyampaikan pesannya ini untuk para pemegang kekuasaan politik.
“Bagi siapa pun yang memegang kekuasaan politik, pada tingkat apa pun, banyak cara berpolitik yang lebih bermoral dan lebih beradab. Ada tiga golongan manusia, yaitu the good, the bad, dan the ugly. Kalau tidak bisa menjadi the good janganlah menjadi the ugly. *SBY*,” tulis SBY.
Bagi siapapun yang memegang kekuasaan politik, pada tingkat apapun, banyak cara berpolitik yang lebih bermoral & lebih beradab. Ada 3 golongan manusia, yaitu "the good", "the bad" & "the ugly". Kalau tidak bisa menjadi "the good" janganlah menjadi "the ugly". *SBY*
— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) January 31, 2021
BACA JUGA: Muhammadiyah Tolak Pemilu Serentak 2024: Overdosis Demokrasi
Cuitan SBY itu mirip disampaikan dengan politikus Demokrat Rachland Nashidik. Namun, Rachland menyebut langsung nama Kepala Kantor Staf Presiden Jenderal (Purn) Moeldoko.
https://twitter.com/RachlanNashidik/status/1356207430145740802?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1356207430145740802%7Ctwgr%5E%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=https%3A%2F%2Fpublish.twitter.com%2F%3Fquery%3Dhttps3A2F2Ftwitter.com2FRachlanNashidik2Fstatus2F1356207430145740802widget%3DTweet
“Selamat malam, Jenderal Moeldoko. Kalau tak mampu jadi the good, jangan jadi the bad, apalagi the ugly,” tulis Rachland di akun Twitter-nya, @RachlanNashidik.(ra)