
TEROPONGMETRO – Semua penguasa di dunia akan dipergantikan. Daulah-daulah Islam besar yang dahulu menguasai lebih dari separuh dunia kini telah tumbang, berganti negara-negara adikuasa dari Barat.
Anwar Abbas melanjutkan, dalam QS. Ali Imran ayat 140 telah jelas disebutkan tiap masa kejayaan akan digantikan. Ia menegaskan bahwa, tidak akan ada satu suku bangsa pun di dunia yang mampu mempertahankan kekuasaan selama-lamanya.
Terkait dengan adikuasa yang saat ini dipegang oleh Barat, Abbas menyebut, data-data empirik yang dihimpun baik dalam bentuk penelitian dan lain-lain menunjukkan kemunduran Negara-Negara Barat yang sering dianggap sebagai negara maju.
“Cuman yang menjadi pertanyaan adalah kira-kira negara mana yang akan menggantikan, yang akan muncul sebagai adikuasa baru ?,” katanya dalam pengajian Songsong Muharram yang diadakan Universitas Ahmad Dahlan yang dikutip redaksi pada dilaman resmi Muhammadiyah, Selasa (10/8/21).
Merujuk pada buku yang ditulis pasangan suami-istri, John Naisbitt dan Patricia Aburdene, yang menyebut bahwa di abad 2021 ini merupakan era bagi negara-negara yang di kawasan Pasifik.
Sementara, merujuk pada pertemuan para tokoh dunia tahun 1991/1992 di Rio De Janeiro, Brazil yang diikuti oleh Emil Salim Cendekiawan Indonesia, Anwar Abbas menemukan bahwa hasil konferensi tersebut menyebut Indonesia akan menjadi negara adikuasa 200 tahun yang akan datang.
Anwar Abbas melanjutkan, sekitar sebulan kemudian Emil Salim dipanggil oleh BJ. Habibie dan menyebut era tersebut bisa dipercepat menjadi 50 tahun. Maka jika dihitung dari 1991/1992, maka akan ketemu di tahun 2042.
Prediksi lain juga muncul bahwa Umat Islam akan kembali memimpin dunia, namun bukan dari Arab, Turki, ataupun Iran, melainkan dari Indonesia. Menarik kesimpulan dari itu semua, Anwar Abbas menemukan kesamaan yaitu tentang harapan mereka terhadap Indonesia yang akan menjadi negara adikuasa.
“Kalau negara ini menjadi negara adikuasa, timbul pertanyaan siapa yang menjadi penentu di negeri ini ?,” ungkapnya.
Dalam pandangannya, penentu Indonesia kedepan adalah kelompok-kelompok yang saat ini minoritas. Pandangan tersebut selaras dengan yang disampaikan oleh Noam Chomsky dan Jeffrey A. Winters. Mereka menyebut, penentu kebijakan suatu negara ialah mereka para kelompok kapital.
Para kapital ini diprediksi menjadi oligarki-oligarki yang menentukan kebijakan di suatu negeri di masa yang akan datang. Di Indonesia, para pemilik kapital mayoritas mereka yang orang asing dan peranakan, sementara Umat Islam menjadi minoritas di kalangan kapital ini.(Md)