DPRD Bali: Siaran TV Digital Dorong Pertumbuhan Industri Penyiaran di Daerah dan Pelaku Ekonomi Baru

0
2103
DPRD Bali: Siaran TV Digital Dorong Pertumbuhan Industri Penyiaran di Daerah dan Pelaku Ekonomi Baru
Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Suyasa, S.T.
Bagikan Berita Ini

TEROPONGMETRO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali mendorong Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bali, untuk segera mempercepat migrasi siaran tv analog ke digital. Siaran tv digital, akan mendorong produksi konten-konten edukatif, kreatif, dan variatif dari industri penyiaran dalam negeri.

Kehadiran siaran digital yang telah lama digadang-gadang ini, tak hanya menghadirkan kebaikan secara teknis tapi juga keuntungan finansial secara digital karena akan membuka peluang hadirnya channel baru, sehingga menyemarakkan industri dunia penyiaran di Bali.

Penggunaan frekuensi pun menjadi lebih efisien sehingga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan yang lain. Selain itu, akan muncul pemain-pemain baru dalam industri penyiaran terutama di tingkat lokal.

Hal itu dikemukakan Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Suyasa, S.T, saat ditemui di ruang kerjanya. “Saya mendorong Dinas Komunikasi dan Informatika Bali bisa secepatnya menerapkan siaran digital. Untuk penyebaran di daerah-daerah bisa segera merata di 9 kabupaten dan kota,” kata Nyoman Suyasa politisi Partai Gerindra yang mudah senyum itu, Jum’at (17/6/2022).

Nyoman Suyasa mengatakan, upaya mempercepat migrasi ke tv digital, antara lain dengan gencar melakukan distribusi set top box (STB) yang tepat sasaran. Jika ini dapat dilakukan, maka saat siaran analog dihentikan, masyarakat dapat segera melakukan penyesuaian.

“Tumbuhnya industri penyiaran daerah tak hanya berkutat pada wadah atau rumah produksinya, akan tetapi mencakup pembuat konten hingga sumber daya manusia sebagai penopang industri penyiaran tersebut. Artinya, penghentian siaran analog ini justru akan dapat memberdayakan masyarakat di daerah.” Tutur Ketua Partai Gerindra Karangasem ini.

Selain soal manfaat, hal lain yang disampaikan Nyoman Suyasa mengenai tantangan utama keberagaman konten tersebut. Peran pengawasan isi siaran menjadi makin berat dan penting.

“Keberagaman isi siaran ini akan membutuhkan pengawasan yang lebih massif daripada sebelumnya,” tuturnya.

Kunci sukses migrasi ke siaran TV digital adalah pada sosialisasi kepada masyarakat secara massif.”Kemudian hal lainnya harus dilakukan berbagai upaya untuk menjamin kualitas konten siaran,” ujar politisi yang rajin serap aspirasi ke daerah pemilihannya.

Dia menambahkan, potensi keragaman konten yang ditimbulkan dari program migrasi TV digital harus diimbangi dengan sistem dan kebijakan pengawasan yang terstruktur.

Sementara itu, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat menyatakan, migrasi TV analog ke digital yang dilakukan dalam beberapa tahun ke depan akan mendorong munculnya pelaku ekonomi kreatif baru.

“Di dalam UU Cipta Kerja, salah satunya tercantum, dua tahun setelah Presiden menandatangani UU Cipta Kerja maka penyiaran TV analog akan pindah ke digital. Ini menjadi keuntungan buat masyarakat,” kata Ketua KPI Pusat Agung Suprio, yang dikutip dari Antara, Selasa (30/3).

Agung mengatakan, selain bisa memberikan tayangan dengan gambar yang lebih jernih dan bersih, dengan adanya migrasi tersebut akan makin banyak stasiun televisi baru yang bermunculan.

“Akan banyak bonus digital juga yang bisa didapat, masyarakat dimanjakan dan produsen TV juga makin semangat jualan. Industri kreatif akan tumbuh, makin banyak konten kreator dan ini akan menjadi kebangkitan ekonomi sesungguhnya,” katanya.

Karena itu, Ketua KPI menyatakan, pihaknya mendukung pemerintah dalam menyukseskan migrasi tersebut. KPI menilai migrasi tersebut bukan semata-mata perpindahan teknologi tetapi akan memberikan tontonan yang lebih nyaman tanpa harus mengandalkan TV kabel.(Tm)


Bagikan Berita Ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini