Tolak Kenaikan Harga BBM, Giliran HMI Denpasar Gelar Aksi Demontrasi di DPRD Bali

0
3466
Tolak Harga BBM Naik, Giliran HMI Denpasar Gelar Aksi Demontrasi di DPRD Bali
HMI Denpasar melaksanakan aksi demontrasi di di Gedung DPRD Bali, Renon, Denpasar, Rabu (7/9/2022).
Bagikan Berita Ini

TEROPONGMETRO – Setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), mahasiswa di Denpasar melaksanakan aksi demontrasi di di Gedung DPRD Bali, Renon, Denpasar, Rabu (7/9/2022).

Dari pantauan di lapangan, mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini berdemonstrasi menolak kenaikan harga BBM. Di tempat ini, orator juga menuntut agar tarif dasar listrik tak naik, serta jangan ada lagi komersialisasi pendidikan. Aksi demontrasi berjalan tertib dan damai.

Dalam aksinya, mahasiswa mengganggap, kenaikan harga BBM akan menambah beban bagi rakyat kecil yang kondisinya sangat memperihatinkan apalagi di tengah badai penyebaran covid-19.

“Kami menolak keras kenaikan harga BBM bersubsidi yang jelas akan menyusahkan masyarakat,” kata salah satu orator, Rabu (7/9/2022).

Menurutnya, naiknya harga BBM akan berdampak kepada seluruh lapisan masyarakat, tak terkecuali masyarakat kalangan menengah ke atas. Kenaikan harga BBM dikhawatirkan menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa, lambatnya laju pertumbuhan ekonomi, dan terjadinya inflasi.

“Pemerintah harus taat dan patuh terhadap Pembukaan Undang-undang Dasar (UUD) 1945 alinea ke-4 yang menyebutkan ‘memajukan kesejahteraan umum’ agar terwujudnya sila ke-5 dalam Pancasila yaitu ‘Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia'” ucapnya.

“Maka dapat kami simpulkan bahwa naiknya harga BBM dapat menyebabkan gangguan dalam proses kegiatan perekonomian. Mulai dari pekerja dibidang trasnportasi yang berdampak pada industry pariwisata Bali, para pelaku UMKM dan lainnya,” sambungnya.

Sementara itu, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Denpasar Mohammad Alawy Sayfi menjelaskan, bahwa aksi yang dilakukan pihaknya untuk memantik mahasiswa lainnya untuk menyuarakan aspirasi yang sama, dalam membela masyarakat miskin yang terkena dampak kenaikan BBM.

“Seharusnya banyak kebijakan-kebijakan lain untuk mengakali hal itu (kenaikan harga BBM bersubsidi-red) tanpa harus menaikkan harga BBM,” tegas Mohammad Alawy Sayfi.(Tm)


Bagikan Berita Ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini