Zulhas Rangkul NU, PAN Bukan Milik Warga Muhammadiyah

0
3180
Zulhas Rangkul NU, PAN Bukan Milik Warga Muhammadiyah
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas.
Bagikan Berita Ini

TEROPONGMETRO – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas, menyatakan bahwa partainya tidak ekslusif milik Muhammadiyah. Walaupun, Zulhas mengatakan partai berlambang matahari putih itu lahir dari rahim Muhammadiyah, sehingga memberi kesan bahwa PAN partai yang tertutup.

Namun Zulhas menyebut di usianya yang ke-25 tahun, PAN telah bertransformasi menjadi partai terbuka untuk semua golongan.

“Memang PAN lahir dari rahim Muhammadiyah, tetapi sejatinya perjuangan Muhammadiyah adalah untuk bangsa. Maka inklusivitas PAN hari ini adalah mandat perjuangan yang niscaya. PAN juga milik warga NU, bahkan melintasi batas-batas ormas, agama, suku, bahasa, warna kulit. PAN adalah partai milik semua anak bangsa. Matahari yang selalu menyinari tanpa membeda-bedakan.” kata Zulhas dalam keterangannya, Kamis, 29 Agustus 2023.

Zulhas menyebut telah berusaha keras untuk memperkuat persatuan dengan merangkul semua golongan, termasuk Nahdlatul Ulama (NU). Sebab, menurut dia, partai politik memiliki peran sebagai pemersatu bangsa.

Menteri Perdagangan itu bercerita soal upaya kerasnya agar bisa mengubah PAN menjadi partai yang bisa merangkul semua golongan. Salah satu caranya dengan menggelar acara peringatan satu abad NU dengan tajuk ‘Simposium Nasional’ di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, dan jajaran pengurus PBNU Jatim dalam acara tersebut. Gus Yahya bahkan menyebut bahwa PAN merupakan partai rasional dan menyatakan tidak ada larangan bagi warga NU untuk mencoblos PAN di pemilu nanti.

Zulhas mengaku senang dengan pernyataan Gus Yahya tersebut. Apalagi ia mengaku sudah dua tahun berusaha mendudukan bersama NU dan Muhammadiyah agar bersatu, mulai dari Kabupaten Lampung, lalu ke tempat lain terus menerus.

“Mempersatukan artinya bukan sama ya, mendudukkan bareng NU dan Muhammadiyah sudah dua tahun. Alhamdulilah ini Ketum PBNU Gus Yahya datang,” kata Zulhas.

Dengan transformasi PAN menjadi partai yang terbuka, Zulhas berharap partainya bisa membawa suasana di masyarakat semakin sejuk, khususnya antara NU dan Muhammadiyah.

“Dengan itu masyarakat adem, tenang. Kalau masyarakat tenang, kita bisa membangun gitu. Bahwa soal pilihan-pilihan, terserah masing-masing,” kata Zulhas.(t1)


Bagikan Berita Ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini