TEROPONGMETRO – Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar bicara ihwal tahun politik di Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama 1445 H/2023 M. Kiai Miftach bertanya soal urgensi NU menyikapi para bakal calon presiden (capres) ketika KPU saja belum menetapkan pasangan capres dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2024.
Kiai Miftach mulanya menduga saat ini para NU tengah menunggu instruksi soal tahun politik. Dia pun lantas menggoda, apakah instruksi itu perlu disampaikan atau tidak.
“Sepertinya ada yang dinanti, instruksi menghadapi tahun politik. Kira-kira disampaikan ndak ya?” kata Kiai Miftach di Ponpes Al Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (18/9/2023).
Kiai Miftach kemudian menuturkan KPU saat ini belum menentukan siapa saja capres-cawapres yang akan maju di Pilpres 2024. Karena itu, dia meminta warga NU untuk bersabar.
“KPU belum menetapkan calon-calonnya. Kenapa kita tergesa-gesa? Saya kira bisa disimpan dulu masalah ini, sabar,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kiai Miftach mengatakan Munas dan Konbes ini merupakan bukti PBNU hidup. Acara ini juga disebutnya sebagai bukti bahwa PBNU terus bergerak memperbaiki kekurangan hal-hal yang sangat dibutuhkan dalam rangka untuk mendampingi umat memenangi masa depan.
“Yang mana tujuannya tidak lain untuk menyadarkan kita satu abad lewat, kita memasuki abad ke-2. Tentu dalam masa 1 abad kemarin banyak yang mulai menipis pemahaman,” tutur Kiai Miftach.
“Menipisnya memahami apa Nahdlatul Ulama itu, terutama kewaspadaan yang betul-betul sangat menipis, sangat tipis, sudah tidak 24 karat lagi. Bahkan mungkin mendekati sekarat. Dan memang itu adalah merupakan sunnatullah agama saja setiap satu abad tunjukkan para pembaharu para pembaharu penyegar-penyegar,” pungkas Kiai Miftach.(d1)