TEROPONGMETRO – Bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo mengerucut ke dua nama. Keduanya adalah Menko Polhukam Mahfud Md dan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan sosok cawapres Ganjar Pranowo tidak akan jauh berbeda dengan nama-nama yang kini telah beredar. Dia menjelaskan cawapres Ganjar saat ini telah mengerucut.
“Nama-nama tidak jauh dari yang beredar, tetapi secara empiris 2019 tiba-tiba juga bisa muncul nama yang baru. Tetapi dari apa yang didialogkan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri bersama dengan para ketua umum, bersama dengan Bapak Presiden Jokowi yang sangat intens, itu sudah mengerucut,” jelas Hasto dikutip, Rabu (4/10/2023).
Saat disinggung soal nama Khofifah, Hasto mengungkapkan, Khofifah dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memang telah beberapa kali bertemu.
“Pertemuan Ibu Mega dengan Ibu Khofifah memang dilakukan berulang kali,” ungkapnya.
Pertemuan Mega dengan Khofifah salah satunya saat momen pertemuan kepala desa seluruh Indonesia. Tak hanya itu, Mega juga bertemu dengan Khofifah saat meninjau kebun mangrove di Surabaya pada Juli 2023.
“Ada pertemuan pada saat pertemuan kepala desa seluruh Indonesia, ada pertemuan juga pada saat meninjau mangrove karena Ibu Mega ini pencinta lingkungan sehingga menempatkan pilpres-pileg sebagai komitmen dalam membangun kehidupan bagi masa depan melalui kegiatan merawat seperti itu,” jelas Hasto.
Namun pertemuan Mega dengan Khofifah lebih sering membahas isu lingkungan. Hasto tidak menjawab gamblang saat ditanya ada atau tidak pembahasan soal cawapres Ganjar Pranowo dalam pertemuan Mega dengan Khofifah.
“Ya pertemuan itu membahas soal mangrove, membahas tentang pemerintahan ke depan. Karena orang hanya fokus pada figur. Hal-hal yang sangat fundamental terkait narasi dan visi misi agenda strategis itu seharusnya kita gali dari para pemimpin tersebut,” ujar Hasto.
Mahfud Md juga Bertemu Megawati
Tak hanya itu, Megawati juga sempat bertemu Mahfud Md. Mahfud Md mengaku telah bertemu Megawati dan Plt Ketum PPP Mardiono. Namun Mahfud mengatakan tidak ada pembicaraan terkait cawapres pada pertemuan itu.
“Nggak ada, masa nawarin cawapres di tempat begitu. Nanti kan urusan Bu Mega yang akan menentukan jadwalnya,” kata Mahfud di MK, Jakarta Pusat, Selasa (3/10).
Selain itu, Mahfud mengaku pertemuannya dengan Mega hanya membahas terkait ideologi dan konstitusi. Diketahui, Megawati merupakan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), sedangkan Mahfud selaku Menko Polhukam.
“Bahas bermacam-macam karena kan beliau Kepala Pengarah BPIP, saya Menko Polhukam, itu ada kaitannya ideologi dan konstitusi. Kalau bicara dengan Bu Mega ya bahas urusan ideologi dan konstitusi, dan itu sering dilakukan. Loh kalau sekarang kok jadi berita tuh, itu sering kok dilakukan,” kata Mahfud.
Mahfud juga telah bertemu dengan Plt Ketum PPP Mardiono pada kesempatan terpisah. Namun, menurutnya, hal itu wajar karena selaku Menko Polhukam sering bertemu banyak tokoh.
“Saya ini Menko Polhukam, sering ketemu Pak Anwar Usman, Pak Mardiono, Airlangga, Bu Mega, sering ketemulah, kan sering ada acara-acara kenegaraan juga,” katanya.
Mahfud juga merespons soal isu dirinya disebut menguat menjadi cawapres Ganjar Pranowo di berbagai survei terkait pemilu. Ia membiarkan hal itu berkembang sesuai dinamika politik.(d1)
