{"id":30698,"date":"2022-10-13T23:12:56","date_gmt":"2022-10-13T15:12:56","guid":{"rendered":"https:\/\/teropongmetro.com\/?p=30698"},"modified":"2022-10-13T23:12:56","modified_gmt":"2022-10-13T15:12:56","slug":"gilang-gemilang-ini-18-karya-anies-baswedan-selama-memimpin-jakarta","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/teropongmetro.com\/2022\/10\/13\/gilang-gemilang-ini-18-karya-anies-baswedan-selama-memimpin-jakarta\/","title":{"rendered":"Gilang Gemilang, Ini 18 Karya Anies Baswedan Selama Memimpin Jakarta"},"content":{"rendered":"

TEROPONGMETRO \u2013<\/strong> Purnatugas Anies Baswedan sebagai Gubernur Jakarta tinggal menghitung hari. Berikut adalah karya pencapaian gilang gemilang Anies selama lima tahun menjabat.<\/p>\n

Karya-karya pemerintahan Anies terentang dari pembangunan sumur resapan hingga kebijakan soal reklamasi.<\/p>\n

Berikut adalah deretan capaian karya Anies selama menjabat sebagai Gubernur Jakarta:<\/p>\n

    \n
  1. JIS<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n

    Anies telah membangun Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dia membanggakan stadion ini sebagai stadion beratap penuh terbesar di Asia-Pasifik. JIS dibangun dengan APBD Rp 4,5 triliun. Atapnya bisa dibuka tutup, kapasitasnya 82 ribu penonton.<\/p>\n

    “Stadion ini diharapkan memberikan masa depan yang cerah, sekaligus menjadi bagian dari perjalanan penting sejarah bangsa Indonesia,” kata Anies saat membeberkan capaian Pemprov DKI Jakarta selama 2017-2022, Minggu (9\/10\/2022).<\/p>\n

      \n
    1. Formula E<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n

      Gelaran Formula E menjadi acara monumental di era Gubernur Anies Baswedan. Meski menimbulkan pro-kontra di kalangan politikus, balapan mobil listrik itu digelar di Ancol, Jakarta Utara, 3 dan 4 Juni 2022.<\/p>\n

      Pembangunan sirkuit Formula E di Ancol menggunakan anggaran Rp 60 miliar. Anies mengungkapkan gelaran Jakarta E-Prix adalah yang tersukses selama gelaran balapan itu dalam sewindu. “Kegiatan Formula E yang kemarin juga memberikan dampak ekonomi yang sangat signifikan. Studi dilakukan oleh INDEF menunjukkan dampak ekonomi mencapai Rp 2,6 triliun,” kata Anies di Balai Kota Jakarta, 24 Juni lalu.<\/p>\n

        \n
      1. Jalur sepeda<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n

        Pembangunan jalur sepeda digencarkan di era Anies. Dia menargetkan tersedianya 535,68 km jalur sepeda pada 2026 di kota ini, sebagaimana Peraturan Gubernur yang dia teken pada 10 Juni 2022, yakni Pergub Nomor 25 Tahun 2022 tentang Rencana Pembangunan Daerah (RPD) DKI Jakarta Tahun 2023-2026.<\/p>\n

        31 Agustus lalu, Kepala Dinas Perhubungan Syafrin Liputo menyatakan Jakarta sudah punya 114,5 km jalur sepeda dan akan tambah 195 km lagi. Terakhir, 21 September lalu, Anies bilang Jakarta sudah punya 103 jalur sepeda. Bentuk jalur sepeda ada yang berupa aspal bercat hijau, bercat garis pembatas putih, ada pula jalur sepeda yang dibatasi oleh pot seperti di sepanjang Jl Jenderal Sudirman.<\/p>\n

          \n
        1. JakLingko<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n

          Karya Anies berkenaan dengan mobilitas di Jakarta adalah integrasi transportasi. Dia bersyukur Tarif Integrasi Transportasi JakLingko. Warga dapat menggunakan kartu uang elektronik atau aplikasi JakLingko untuk bertransaksi di seluruh moda, setelah sebelumnya butuh kartu-kartu berbeda untuk mengakses transportasi yang berbeda. Tarif JakLingko maksimal Rp 10 ribu ke mana saja.<\/p>\n

          Dinas Perhubungan DKI Jakarta menobatkan Anies sebagai Bapak Integrasi Transportasi Jakarta. “Tadi saya terkejut mendapatkan award integrasi,” ujar Anies menanggap dalam peluncuran tarif integrasi JakLingko di Stasiun MRT Asean, Jakarta Selatan, Jumat (7\/10) kemarin.<\/p>\n

            \n
          1. Pelebaran trotoar<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n

            Revitalisasi trotoar digencarkan di era Anies. Di sejumlah ruas jalan, trotoar telah menjadi lebih lebar ketimbang sebelumnya meski jalanan aspal menjadi menyempit. Jakarta menjadi kota yang semakin ramah untuk pejalan kaki di era Anies.<\/p>\n

            Disampaikan oleh Kepala Dinas Bina Marga DKI, Hari Nugroho, Jakarta sudah membangun dan merevitalisasi 265 km trotoar selama 5 tahun (2017-2022). Idealnya, trotoar yang direvitalisasi adalah 2.600 km.<\/p>\n

              \n
            1. SJUT<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n

              Di era Anies, Jakarta mulai membangun instalasi Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT), yakni jalur kabel di bawah permukaan tanah sehingga kabel-kabel utilitas nantinya tidak ada lagi yang bergelantungan semrawut dari tiang ke tiang. SJUT juga dapat mengakhiri proyek gali lubang tutup lubang demi kabel optik yang mengganggu lingkungan jalanan.<\/p>\n

              Di Jakarta Selatan, JakPro (BUMD DKI) menyelesaikan SJUT di 7 ruas jalan sepanjang 19.459 meter. Selanjutnya, SJUT juga akan dibangun di Jaksel sepanjang 2.963 meter lagi. Per September, 75 jaringan kabel operator telekomunikasi di 6 ruas jalan sudah dipindahkan. Demikian keterangan dari Pemprov DKI Jakarta. Di Jakarta Pusat, pengerjaan mencapai 67,98 persen dan di Jakbar baru mencapai 6,82 persen.<\/p>\n

                \n
              1. Sumur resapan<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n

                Sumur resapan termasuk karya Anies yang mengagumkan dan akhirnya berbuah penghargaan. Ide dasarnya adalah membuat air masuk ke tanah dan ternyata program ini sukses sehingga ditiru beberapa daerah lain. Untuk karakter tanah di Jakarta yang tidak bisa menyerap air. Misal di Jl Karang Tengah, dibikin sodetan ke kali terdekat. Di daerah Lebak Bulus, sumur resapan rusak terlindas mobil sopir politikus dan sempat jadi isu seru karena dinilai sebuah kesengajaan untuk memfitnah Anies.<\/p>\n

                Pada Desember 2021, DKI sudah membangun 19.042 titik sumur resapan. Akhir cerita, usulan anggaran pembangunan sumur resapan Rp 120 miliar dicoret oleh DPRD DKI Jakarta dari RAPBD 2022, 24 November 2021. Usai itu, DKI tetap bertekad membangun sumur resapan dengan dana di luar yang harus dianggarkan APBD. Kabar terakhir, Anies berbicara pada 21 September lalu, DKI sudah punya lebih dari 28 ribu drainase vertikal.<\/p>\n

                  \n
                1. Revitalisasi TIM<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n

                  Revitalisasi Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (TIM) menelan anggaran RP 1,4 triliun, berasal dari dana pemulihan ekonomi nasional (PEN). Revitalisasi dimulai sejak 2019.<\/p>\n

                  “Rp 1,4 triliun dan insyaallah nanti akan bisa memberikan manfaat melampaui nilai investasi,” kata Anies di TIM,Cikini, Jakarta Pusat, 23 September lalu.<\/p>\n

                    \n
                  1. Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n

                    Pada masa Anies, Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) Hans Bague (HB) Jassin di Taman Ismail Marzuki (TIM) diresmikan, 7 Juli lalu. Kata dia, ini adalah satu janji kampanyenya sewaktu Pilgub DKI 2017.<\/p>\n

                      \n
                    1. Revitalisasi Kota Tua Batavia<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n

                      Zona Rendah Emisi (Low Emission Zone\/LEZ) Kota Tua diprakarsai Anies Baswedan. Jadinya, Kota Tua hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki, pesepeda, bus TransJakarta, kendaraan listrik, dan bus berstiker khusus. Namun masih saja ada kendaraan yang masuk ke Jl Pintu Besar Utara dan sempat heboh lantaran banyak pemotor jatuh terpeleset karena permukaan jalan licin. Dulu, pembangunan LEZ Kota Tua juga sempat dikeluhkan karena bikin macet jalanan sekitarnya.<\/p>\n

                      Kota Tua juga dinamai Anies menjadi Batavia. “Kawasan Kota Tua ini kita namai kawasan Batavia sebagaimana nama aslinya dulu. Ini adalah Batavia,” kata Anies dalam sambutannya di acara pembukaan kembali kawasan Kota Tua dan Groundbreaking CP202 MRT, 10 September lalu.<\/p>\n

                        \n
                      1. Rumah DP Rp 0 Persen<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n

                        Rumah DP Rp 0 juga menjadi program Anies yang menuai sorotan. Awalnya, program itu direncanakan untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Belakangan, program itu ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan Rp 15 juta per bulan. Apapun itu, program berusaha direalisasikan dan pada 21 September lalu Anies menyatakan sudah membangun 2.332 unit hunian dengan skema DP Rp 0.<\/p>\n

                        “Ini kami berterima kasih sekali pada semua yang meramaikan rumah DP Rp 0 ini sehingga menjadi tenar. Tanpa kami harus bayar agency untuk mempromosikan program DP Rp 0. Benar-benar berterima kasih sekali telah mempopulerkan DP Rp 0 sehingga ada di mana-mana,” kata Anies saat peresmian rumah DP RP 0 di Cilangkap, 8 September lalu.<\/p>\n

                          \n
                        1. Kampung susun<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n

                          Anies menyatakan telah membangun kampung susun di lima lokasi terdiri atas 612 unit. Ada pula pembangunan 7.421 unit rusunawa serta 359 unit hunian terjangkau di kawasan Transit Oriented Development (TOD).<\/p>\n

                          Contohnya, Kampung Susun Akuarium yang diresmikan Anies pada 17 Agustus 2021. Dulu, kampung ini digusur oleh pendahulu Anies yakni Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Setelah Kampung Susun Akuarium dibangun Anies, tanahnya dibawa Anies ke IKN Nusantara, Kalimantan Timur, diterima oleh Presiden Jokowi, dan disatukan Jokowi bersama tanah dari provinsi lain di Indonesia.<\/p>\n

                          Ada pula Kampung Susun Cakung, ceritanya hampir mirip. Kampung Susun ini dihuni oleh korban gusuran Kampung Bukit Duri era Ahok, pada 2016. Masih agak mirip ceritanya, Anies juga membangun Kampung Susun Kunir di Tamansari, Jakarta Barat. Kampung Susun Bayam di dekat JIS masih dibangun hingga kini. Terakhir, 7 Oktober, Anies meresmikan Kampung Gembira Gembrong yang dibangun dengan biaya Rp 7,8 miliar.<\/p>\n

                            \n
                          1. JPO Instagramable<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n

                            Era Anies juga diwarnai dengan pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) yang tampilan fisiknya cocok difoto dan dimasukkan ke media sosial Instagram. Pada 2020, Pemprov DKI membangun 11 JPO Instagramable berkonsep futuristik, biayanya Rp 110 miliar. Terakhir, JPO Klender di dekat Stasiun Klender Baru masih dibangun.<\/p>\n

                            JPO paling monumental ada di Jl Jenderal Sudirman, biasa disebut sebagai JPO Pinisi. Ada 37 nama tenaga kesehatan yang gugur dalam berjuang menangani pandemi COVID-19 di JPO ini. Pembangunan JPO Pinisi ini memakai dana kompensasi koefisian lantai bangunan (KLB) dari pihak swasta, PT Permadani Khatulistiwa Nusantara (PKN), duitnya untuk tiga JPO senilai Rp 53 miliar.<\/p>\n

                              \n
                            1. Aplikasi JAKI<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n

                              Aplikasi JAKI, singkatan dari Jakarta Kini, dirilis pada 27 September 2019 dan membuat Anies semakin dikagumi. Dia pernah memamerkan JAKI dalam Forum Urban 20. Aplikasi JAKI digunakan untuk memantau perkembangan kondisi kota, termasuk banjir hingga penanganan pandemi COVID-19.<\/p>\n

                              “JAKI ini superapps yang di dalamnya seluruh pelayanan Pemprov itu masuk,” kata Anies. JAKI menang ASEAN ICT Awards (AICTA) 2021.<\/p>\n

                                \n
                              1. Gratiskan PBB di bawah Rp 2 M<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n

                                Di era Anies, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) bagi rumah warga yang memiliki nilai jual objek pajak di bawah RP 2 miliar menjadi gratis. Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 23 Tahun 2022 tentang Kebijakan Penetapan dan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan sebagai Upaya Pemulihan Ekonomi Tahun 2022.<\/p>\n

                                  \n
                                1. Kebijakan soal reklamasi<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n

                                  Anies membuat kebijakan untuk menyikapi reklamasi Teluk Jakarta, proyek dari era sebelum dia. Anies menetapkan Pulau G sebagai zona ambang dan nantinya diarahkan menjadi kawasan permukiman. Ini diatur dalam Pergub DKI Nomor 31 Tahun 2022 tentang RDTR, diteken Anies pada 27 Juni.<\/p>\n

                                  Untuk Pulau C yang namanya diubah Anies menjadi Pantai Kita, dia menargetkan pihak swasta membangun rumah susun. Itu tertuang di Pergub Nomor 25 Tahun 2022 tentang RPD 2023-2026, diteken ANies pada 10 Juni lalu. Soal nama, Anies mengubah nama Pulau C, D, dan G reklamasi menjadi Pantai Kita, Maju, dan Bersama sebagaimana termuat dalam Keputusan Gubernur Nomor 1744 Tahun 2018.<\/p>\n

                                    \n
                                  1. Ubah nama jalan dan gedung<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n

                                    Anies mengubah nama jalan, gedung, dan zona di Jakarta dengan 32 nama tokoh Betawi. Secara simbolis, peresmian nama dilakukan di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta Selatan, 20 Juni lalu. 22 Jalan ganti nama. Nama itu di antaranya seperti Mpok Nori, Haji Bokir, hingga Tino Sidin.<\/p>\n

                                      \n
                                    1. Perluasan ganjil genap<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n

                                      Pembatasan lalu lintas berupa ganjil genap diperluas di era Anies. Rute ganjil genap yang semula 9 lokasi menjadi 26 lokasi. Perluasan ganjil genap diuji coba pada Senin 9 September 2019. Kendaraan yang melanggar kena tilang. Dinas Lingkungan Hidup mengklaim kualitas udara membaik setelah sebulan uji coba perluasan ganjil genap. 8 Juni 2022, perluasan ganjil genap diujicobakan kembali. (*)<\/p>\n

                                      Sumber: detik.com<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

                                      TEROPONGMETRO \u2013 Purnatugas Anies Baswedan sebagai Gubernur Jakarta tinggal menghitung hari. Berikut adalah karya pencapaian gilang gemilang Anies selama lima tahun menjabat. Karya-karya pemerintahan Anies terentang dari pembangunan sumur resapan hingga kebijakan soal reklamasi. Berikut adalah deretan capaian karya Anies selama menjabat sebagai Gubernur Jakarta: JIS Anies telah membangun Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung […]<\/p>\n","protected":false},"author":2,"featured_media":11127,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":[],"categories":[53],"tags":[13889,1400,13888,13890],"amp_enabled":true,"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/teropongmetro.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/30698"}],"collection":[{"href":"https:\/\/teropongmetro.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/teropongmetro.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teropongmetro.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/2"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teropongmetro.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=30698"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/teropongmetro.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/30698\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":30699,"href":"https:\/\/teropongmetro.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/30698\/revisions\/30699"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teropongmetro.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/11127"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/teropongmetro.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=30698"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/teropongmetro.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=30698"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/teropongmetro.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=30698"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}