Teropongmetro.com – Guna melakukan pencarian terhadap 4 korban laka laut di Pulau Kangean, Sumenep, Jawa Timur, Polres setempat menerjunkan sebanyak 50 personelnya.
“Tujuan untuk membantu melakukan evakuasi terhadap korban kecelakaan laut yang menimpa perahu kayu yang membawa 34 penumpang,” kata Kapolres Sumenep, AKBP Fadillah Zulkarnaen, Jum’at (8/3/2018).
Dari 34 penumpang sekaligus nahkodanya, 4 orang diantaranya masih belum ditemukan.
“Kami berangkatkan sore ini termasuk saya sendiri ke Kecamatan/Pulau Sapeken untuk membantu proses evakuasi. Sebenarnya kami ingin berangkat secepatnya, namun masih menunggu jadwal Kapal yang akan berangkat ke tempat kejadian perkara (TKP),” ucapnya.
Disamping itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Basarnas, Syahbandar dan Dinas tekhnis lainnya untuk melakukan evakuasi. Informasi yang pihaknya terima dari Basarnas Jawa Timur sudah menuju lokasi.
Saat ini Kapolsek Sapeken dibantu dengan warga sekitar masih terus melakukan evakuasi, sementara informasi terakhir yang pihaknya terima, 5 korban dari kecelakaan laut tersebut masih dirawat di Puskesmas Sapeken.
“Sebelumnya 12 orang dirawat di Puskesmas, lalu 4 orang sudah dipulangkan, 5 masih dirawat, dan 3 orang harus dirujuk ke Rumah Sakit di Bali, karena membutuhkan penanganan khusus,” tukasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, perahu membawa 34 penumpang itu, 27 diantaranya adalah santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Abu Hurairah dengan tujuan mengikuti pengajian di Desa Tanjung Kiok, Pulau Sepanjang Kecamatan Sapeken, Kamis (8/3/2018) sekitar pukul 14.15 WIB mengalami laut laut.
Ketika tiba di perairan sebelah Barat Pulau Saredeng Besar, karena diterjang ombak, perahu tiba – tiba oleng sehingga seluruh penumpang kapal tercebur ke laut. Akibatnya 1 orang santriwati yakni bernama Dewana Kiswatul Izzah (16) Warga Desa Sapeken dinyatakan meninggal dunia. (Ra)
