PPKM Darurat Belum Optimal, Luhut: Saya Minta Maaf kepada Seluruh Rakyat Indonesia

0
2084
Luhut Pandjaitan: Minggu Depan, Presiden Jokowi Umumkan Kenaikan Harga BBM
Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Panjaitan
Bagikan Berita Ini

TEROPONGMETRO – Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan akhirnya meminta maaf kepada rakyat atas kinerja kondisi terkini pandemi Covid-19.

“Sebagai koordinator PPKM Jawa-Bali dari lubuk hati yang paling dalam saya meminta maaf ke seluruh rakyat indonesia, jika dalam penanganan Jawa-Bali ini masih belum optimal,” ujarnya saat konferensi pers, Sabtu (17/7).

Meski demikian, Luhut menegaskan pihaknya dan semua menteri akan bekerja keras untuk menekan penularan corona varian Delta.

“Saya bersama jajaran kepala menteri terkait akan terus bekerja keras untuk pastikan penyebaran varian Delta ini bisa diturunkan,” ungkap Menko Marves ini.

Ia juga memastikan bansos kepada masyarakat akan segera disalurkan. Kementerian Kesehatan melaporkan kasus harian Covid-19 di Indonesia pada hari ini, Sabtu (17/7/2021), bertambah sebanyak 51.952.

Penambahan kasus harian Covid-19 tersebut membuat total kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi 2.832.755. Meski catatan penambahan kasus ini tidak melampaui rekor kasus harian yang terjadi Kamis (15/7/2021) lalu sebanyak 56.757 kasus, angka ini masih menunjukkan tingginya kasus positif Covid-19 di RI dalam beberapa minggu terakhir.

Berikut sebaran 51.952 kasus baru Covid-19 di Indonesia per Sabtu (17/7/2021), sebagai berikut: DKI Jakarta: 10.168 kasus, Jawa Barat: 9.298 kasus, Jawa Timur: 6.920 kasus, Jawa Tengah: 5.655 kasus, dan Banten: 3.424 kasus.

Dampak Ekonomi

Goldman Sachs, bank investasi berbasis di New York AS, memangkas perkiraan pertumbuhan 2021 untuk sebagian besar negara ASEAN, termasuk juga Indonesia.

Menurut Goldman Sachs, penyebaran varian Covid-19 Delta yang dianggap lebih menular telah mendorong kenaikan kasus baru Covid-19 harian ke rekor tertinggi di Indonesia, Malaysia, dan Thailand dalam beberapa pekan terakhir.

“Hal ini menyebabkan pemerintah melaksanakan pembatasan sosial yang lebih ketat di Indonesia dan Thailand, dan perpanjangan pembatasan sosial di Malaysia,” tulis ekonom Goldman Sachs, dalam catatan risetnya.

Dari dalam negeri, Sri Mulyani merevisi target pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 menjadi di kisaran 3,7% hingga 4,5% dari proyeksi semula yang berada di kisaran 4,3% hingga 5,3% dengan PPKM Darurat menjadi penyebab utama yang memicu perlambatan ekonomi.

Selain itu Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh sekitar 3,8%, angka ini lebih rendah dari proyeksi BI sebelumnya pada kisaran 4,1% hingga 5,1%.(akh)


Bagikan Berita Ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini