GulaMu, Gula Alternatif Pengganti Gula Impor Binaan Muhammadiyah

0
5431
GulaMu, Gula Alternatif Pengganti Gula Impor Binaan Muhammadiyah
GulaMu, Gula alternatif binaan Muhammadiyah.
Bagikan Berita Ini

TEROPONGETRO – Kementrian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia pada tahun 2020 mengeluarkan izin impor sebanyak 550.000 ton gula mentah (raw sugar). Kemendag beralasan, impor ini dimaksudkan untuk menekan kenaikan harga gula di pasaran.

Mendag menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk gula sebesar Rp12.500per kilogram. Namun dipasaran harga gula melonjak melebihi HET nya, harganya sampai RP17.000 per kilogram.

Dikutip dari faisalbasri.com pada (14/4), Ekonom Senior Faisal Basri menyoroti impor gula mentah sebagai kebijakan yang menguntungkan importir, dan merugikan petani tebu. Ia beralasan, impor ini terasa aneh karena impor gula terus meningkat dari tahun ke tahun meskipun industri makanan dan minuman sebagai penggunanya mengalami penurunan.

“Di tengah pandemi COVID-19, ketika impor anjlok, justru impor gula melonjak dari 4,09 juta ton tahun 2019 menjadi 5,54 juta ton, tertinggi sepanjang sejarah. Padahal industri makanan dan minuman–sebagai pengguna gula terbanyak–pertumbuhannya anjlok dari 7,8 persen tahun 2019 menjadi hanya 1,6 persen tahun 2020,” sebut Faisal, seperti dikutip dari laman resmi Muhammadiyah.or.id, Kamis (15/4/21)

Menawarkan solusi atas masalah gula dalam negeri, Rumah Mocaf Indoesia dan Lembaga Usaha Kelompok Unggul (Luku) binaan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah menawarkan produk terbarunya yakni GulaMu.

Riza Azyumaridha Azra, Direktur Rumah Mocaf menjelaskan, GulaMu merupakan gula cair berbahan dasar dari singkong. Jenis gula ini sebagai alternatif pengganti gula dari tebu, GulaMu memiliki keunggulan lebih manis, dan sehat.

“Sementara untuk harga relatif bisa bersaing. Sehingga dapat menggapai konsumen kalangan menengan ke bawah. Dari sisi kesehatan, GulaMu aman untuk diabetes dan rendah kalori. Meski demikian, GulaMu dua kali lebih manis dari pada gula pasir putih,” ungkap Riza pada (13/4)

Selain memberikan keuntungan untuk pembeli atau konsumen, GulaMu ini juga bisa membantu meningkatkan kesejahteraan petani singkong yang selama ini terpinggirkan. GulaMu yang berbahan dasar 100 persen singkong ini mengambil singkong dari petani singkong dampingan dari Rumah Mocaf Indonesia di Kabupaten Banjarnegara.

Sementara itu, terkait dengan harga jual produk turunan dari singkong dan harga beli singkong petani menerapkan konsep demokratisasi ekonomi, artinya ada keterbukaan harga antara petani dengan produsen GulaMu. (Md)


Bagikan Berita Ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini